Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, selangkah lagi menjadi juru taktik dari timnas Indonesia. Itu setelah mantan pelatih timnas Korsel itu memenuhi undangan dari PSSI di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (19/11).

Shin Tae-yong membeberkan presentasi soal rencananya untuk tim Merah-Putih, di hadapan para petinggi PSSI seperti ketua umum Mochamad Iriawan, wakil ketua umum Iwan Budianto, hingga sekretaris jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.

Menurut keterangan PSSI, Shin Tae-yong berani membawa rombongan tim pelatihnya ketika sukses membawa Korsel berjaya di Piala Dunia U-20 2019. Kebetulan, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah event tersebut, pada 2021 nanti.

“Bagi saya ini adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepakbola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik. Saya juga melihat, pengurus federasi memiliki semangat yang kuat untuk membangun sepakbola Indonesia ke level yang tinggi,” kata Tae-yong.

Menurut Iriawan, Shin Tae-yong adalah sosok yang kompeten untuk bisa memimpin timnas Indonesia. Hal itu berdasarkan pengalaman dari yang bersangkutan, yakni pernah menukangi Korsel pada Piala Dunia 2018, di Rusia.

“Timnas Indonesia membutuhkan pelatih yang andal. Shin Tae-yong salah satu pelatih yang memiliki prestasi dunia. Tentu kita akan mempelajari presentasi programnya. Keputusan akan diambil secara faktual dan obyektif melalui rapat exco [Komite Eksekutif],” ucap Iriawan.

“Untuk Luis Milla, kemungkinan dia akan menyusul. Terakhir, dia tidak bisa. Dia bisa ke Indonesia pada rentang 22-24 November 2019,” kata pria yang karib disapa Iwan Bule itu.

“Saat itu, saya berada di Singapura sehingga akan bertemu di sana. Karena saya harus ke Filipina juga menemani Timnas Indonesia U-22 untuk memberikan spirit kepada mereka,” tambahnya.

Iwan juga tidak mempermasalahkan nilai kontrak Luis Milla yang dikabarkan mencapai angka Rp2,5 miliar per bulan. Apalagi, ia terkenang dengan racikan arsitek asal Spanyol itu pada laga terakhirnya bersama Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018.