Cloud9 tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan perubahan terhadap tim mereka. Kegagalan untuk lolos ke fase kedua kompetisi ESL Pro League musim kesepuluh, tim yang berbasis di wilayah Amerika Utara itu mencoret salah satu pemain muda mereka, TenZ. TenZ dicoret dan digantikan oleh Yassine ‘Subroza’ Taoufik dalam periode percobaan.

Cloud9 mendapatkan kegagalan untuk lolos ke fase kedua musim kesepuluh kompetisi ESL Pro League. Kekalahan dari compLexity, eUnited, dan Evil Geniuses membuat mereka tidak dapat lolos dari grup. Tiga kekalahan itu membuat pertandingan mereka kontra NRG eSports tidak diselenggarakan karena satu tim partisipan sudah tidak dapat lolos ke fase berikutnya. Kekalahan ini menjadi momen buruk berikutnya bagi tim tersebut setelah memutus kerja sama dengan Soham ‘valens’ Chowhury, sosok yang bekerja sama dengan Cloud9 sebagai pelatih kepala dan analis data mereka dalam tiga tahun terakhir.

Kali ini, mereka berpisah dengan Tyson ‘TenZ’ Ngo. Atlet berusia 18 tahun itu dicoret dari tim tersebut setelah adanya perbedaan pandangan mengenai gaya permainan yang dapat mereka gunakan dalam pertandingan-pertandingan berikutnya. Keputusan tersebut disayangkan oleh berbagai suporter dan analis yang mengamati performa dari TenZ dan timnya, karena menganggap bahwa sang pemain memiliki potensi yang tinggi dan masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan timnya, terutama dengan pandangan yang harus disamakan dengan rekan-rekannya.

“Kami merasa bahwa langkah ini menjadi yang terbaik yang dapat kami lakukan untuk menatap masa depan karena adanya perbedaan pandangan dari gaya permainan yang diinginkan TenZ dengan rekannya yang lain. Saya merasa bahwa TenZ memiliki potensi yang tinggi untuk bergabung dengan tim profesional lain di masa depan, tetapi saya rasa bahwa saat ini bukan merupakan momen yang tepat baginya untuk berada bersama dengan kami,” ujar James ‘JamezIRL’ Macaulay dalam pernyataan yang dikutip dari Dot Esports.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Cloud9 yang memberikan saya kesempatan ini. Saya sedih karena hal ini tidak berjalan sesuai dengan harapan karena perbedaan pandangan soal gaya permainan, tetapi saya akan terus bekerja keras dan berusaha untuk menjadi semakin baik di masa depan,” tulis TenZ dalam pernyataan di akun Twitter resminya.

Keputusan untuk mencoret TenZ membuat banyak pihak menganggap bahwa saat ini mereka sedang mencari solusi jangka pendek dari inkonsistensi mereka dalam beberapa turnamen terakhir yang mereka jalani.