Gundogan Akui Manchester City Tertinggal dari Liverpool

manchester city

Ilkay Gundogan telah mengakui bahwa Manchester City “tertinggal” oleh Liverpool dalam perburuan gelar musim ini.

Pep Guardiola membimbing City meraih mahkota Liga Primer ketiga pada 2017-18. Saat itu timnya merajai kompetisi untuk mencetak rekor poin baru sepanjang masa yaitu 100. Manchester City mempertahankan mahkota mereka musim berikutnya setelah menyisihkan balapan yang menegangkan di depan Liverpool.

Manchester City mendapat dukungan dari banyak orang untuk melanjutkan dominasi mereka. Tetapi The Reds berada di ambang juara setelah memenangkan 27 dari 29 pertandingan mereka sejauh musim ini.

Wabah coronavirus telah menunda penobatan juara mereka selama tiga bulan. Tetapi pasukan Jurgen Klopp hanya perlu enam poin lagi untuk memastikan juara liga pertama mereka dalam 30 tahun terakhir.

Gundogan mengakui fakta bahwa Liverpool telah menetapkan standar baru dalam hal konsistensi. Dan ia mengatakan City telah bersalah membiarkan terlalu banyak poin lolos dengan mudah.

Gelandang City itu mengatakan kepada media Turki Fanatik: “Kami tertinggal dalam lomba kejuaraan musim ini di Liga Premier. Kami tidak bisa menunjukkan efek seperti dua musim terakhir [ketika] kami adalah juara.”

“Kami memainkan sepakbola yang bagus atau memainkan pertandingan yang bagus, namun ada beberapa poin yang kami hilangkan. Liverpool melaluinya tanpa kehilangan banyak poin, dan kami kehilangan banyak poin, jadi perbedaannya meningkat.”

Gundogan telah menikmati peran penting dalam skuat Guardiola sejak meninggalkan Dortmund untuk bergabung ke Manchester City pada 2016. Pemain berusia 29 tahun ini juga memiliki hak istimewa bermain di bawah Klopp di Westfalenstadion.

“Jurgen Klopp dan Pep Guardiola adalah dua guru terbaik di dunia,” kata Gundogan. “Empat tahun telah berlalu dengan Klopp. Seorang guru yang sangat saya cintai. Dia menciptakan semangat tim yang luar biasa dan memotivasi para pemain sepakbola dengan luar biasa.”

“Pep berada pada level taktis yang sangat tinggi. Seorang guru yang ingin mengetahui setiap detail permainan. Saya belum melihat seorang guru yang memperbaiki dirinya secara taktik. Gaya mereka berbeda, tetapi keduanya sangat sukses. Meskipun mereka sangat berbeda, mereka berdua adalah dua guru top dunia untuk saat ini.”