Jacq Villenueve: Maaf, F1 Tak Menarik Lagi

Jacques Villeneuve Formula 1

Mantan pebalap Formula 1, Jacquez Villenueve, memiliki pendapat tersendiri terkait menurunnya pamor ajang balap jet darat tersebut.

Kian hari, ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula 1 (F1), seolah kekurangan peminat.

Kompetisi yang pernah melahirkan nama top seperti Ayrton Senna, Niki Lauda, hingga Michael Schumacher ini seperti tenggelam di bawah bayang-bayang MotoGP.

Jalannya balapan yang monoton dan terlalu teknis membuat Formula 1 tidak lagi cukup menarik untuk diikuti, terlebih dengan monopoli Lewis Hamilton dan Mercedes dalam beberapa musim terakhir.

Atas situasi ini, mantan pembalap F1 yakni Jacquez Villenueve turut angkat bicara.

Putra dari pebalap legendaris Gilles Villenueve ini menganggap kompetisi F1 kini telah kehilangan rohnya.

“F1 harusnya berpusat pada olahraga. Itu adalah fondasi yang tidak bisa diubah,” ujar Villenueve seperti dikutip dari Speedweek.

Baca Juga – Bos Mercedes: Kami Penantang Serius Kecepatan Ferrari

“Sekarang F1 kelihatan bukan seperti balapan sungguhan. Beberapa pembaruan membuatnya berubah dari olahraga profesional menuju sekadar hiburan,” tambahnya.

Villenueve yang pernah menjadi juara dunia pada musim 2017 lantas mengutarakan beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab menurunnya pamor Formula 1 akhir-akhir ini.

“Kita tidak membutuhkan hal baru setiap detiknya. Jika kita memaksa F1 untuk terus-menerus melakukan pembaruan, kita akan menghancurkannya,” ucap Villenueve.

“22 balapan juga terlalu banyak. Sangat jelas bahwa penambahan jumlah race ini hanya untuk mengeruk pendapatan yang lebih besar,” tutur pria asal Kanada itu.

“Ini hanya menguntungkan bagi pemegang hak siar, namun tidak bagi olahraga balap mobil. Seharusnya kita mengurangi jumlah balapan, bukan menambahnya,” tambahnya.

Perkataan ini tentu merujuk pada gagasan kontroversial yang sempat dilontarkan oleh Direktur Olahraga F1, Ross Brawn.

Mantan bos Ferrari ini ingin mencoba bereksperimen dengan format kualifikasi dengan kebijakan reverse grid.

Jika pembaruan ini jadi diterapkan, para pembalap tercepat di sesi kualifikasi justru akan memulai balapan dari posisi paling buncit.

Menurut Brawn, hal ini akan menambah daya tarik balapan Formula 1 karena para pembalap terbaik akan mengerahkan usaha lebih besar untuk bisa memenangi balapan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.