Liverpool Diklaim Tidak Akan Alami Kejadian Seperti Granit Xhaka

Liverpool dianggap tidak akan alami kejadian serupa seperti Granit Xhaka
Liverpool's Scottish defender Andrew Robertson (C) vies with Arsenal's Swiss midfielder Granit Xhaka (R) during the English Premier League football match between Liverpool and Arsenal at Anfield in Liverpool, north west England on August 24, 2019. (Photo by Ben STANSALL / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. / (Photo credit should read BEN STANSALL/AFP/Getty Images)

Granit Xhaka menjadi salah satu pemain yang mendapatkan sorotan paling tinggi pada pekan kesepuluh Premier League 2019/20. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu mendapatkan reaksi negatif berkat tindakannya dalam laga kontra Crystal Palace yang berakhir dengan skor imbang 2-2 di Emirates Stadium pada Minggu (27/10).

Liverpool akan menjadi lawan berikutnya yang dihadapi oleh Arsenal. Laga Liverpool vs Arsenal di Anfield pada Kamis (31/10) dini hari WIB mempertemukan dua tim yang sedang berada dalam kondisi yang bertolak belakang. Tindakan Granit Xhaka yang membalas reaksi negatif suporter Arsenal membuatnya mendapakan sorotan yang buruk. Hal ini juga menyebabkan kondisi dalam skuat The Gunners mendapatkan sorotan, mengingat Xhaka adalah satu dari lima kapten dari tim London Utara tersebut.

Terdapat berbagai reaksi terhadap tindakan dari Xhaka. Mulai dari yang menganggapnya tidak pantas menjadi kapten, sampai yang merasa bahwa ia sudah tidak pantas bermain di klub tersebut. Keadaan ini tidak ideal mengingat Arsenal sedang berjuang untuk masuk ke posisi empat besar Premier League. Mereka sudah absen dalam kompetisi Liga Champions selama tiga musim terakhir.

Terkait keadaan ini, asisten pelatih Jurgen Klopp di Liverpool, Pep Lijnders, mengatakan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi di dalam klub tersebut. Lijnders mengatakan bahwa skuat The Reds memiliki kedisiplinan yang tinggi dan mengatakan bahwa elemen-elemen penting dari klub tersebut memiliki hubungan yang baik. Hubungan tersebut akan menutup kemungkinan terjadinya hal yang dialami oleh Granit Xhaka dengan fans Arsenal.

“Dalam kehidupan secara umum, dalam sebuah klub sepak bola, hubungan yang baik adalah cara terbaik untuk menjalani evolusi di dalam sebuah klub atau tim yang ada di dalamnya. Kami di Liverpool menganut tiga hal, yang kami sebut sebagai tiga bagian suci. Elemen itu terdiri dari fans, manajer, dan skuat. Arsenal tentu lebih paham dibandingkan saya mengenai masalah ini, tetapi kami memiliki Jordan Henderson dan James Milner sebagai kapten, kami tidak perlu melakukan tindakan khusus untuk menjaga kedisiplinan pemain.”

“Ketika ada pemain seperti Milner, Wijnaldum, Lallana, Virgil van Dijk, Roberto Firmino, mereka adalah panutan dengan cara mereka masing-masing. Pemain-pemain yang tidak pernah mengeluh, membuat alasan-alasan ketika tidak senang, tidak menyatakan komplain. Mereka tidak pernah menyerah, selalu berjuang keras, dan menempatkan kepentingan tim di atas kepentingan mereka sendiri,” ujar Pep Lijnders dalam konferensi pers yang dikutip dari Goal.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.