Unai Emery Dikecam Mkhitaryan Terkait Metode di Arsenal

Unai Emery dikecam oleh Henrikh Mkhitaryan
LIVERPOOL, ENGLAND - AUGUST 24: Henrikh Mkhitaryan of Arsenal during the Premier League match between Liverpool FC and Arsenal FC at Anfield on August 24, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Chloe Knott - Danehouse/Getty Images)

Unai Emery sudah sering mendapatkan kritik di Arsenal. Manajer asal Spanyol itu dianggap tidak dapat memimpin para pemainnya agar tampil konsisten. Saat ini tim London Utara itu berada di peringkat keenam klasemen sementara Premier League 2019/20. Mereka terancam kembali gagal masuk ke posisi empat besar.

Unai Emery sudah mendapatkan tekanan yang tinggi sepanjang musim 2019/20. Kinerja dari mantan pelatih Sevilla dan Paris Saint-Germain itu dianggap tidak memuaskan. Berada di posisi keenam Premier League, mereka memiliki catatan empat kemenangan, lima hasil imbang, dan tiga kekalahan. Apabila gagal finis di posisi empat besar, maka mereka akan gagal mengikuti Liga Champions dalam empat musim secara beruntun.

Kesulitan yang dirasakan oleh Pierre-Emerick Aubameyang dan rekan-rekannya membuat Emery dianggap tidak dapat meningkatkan performa Arsenal setelah ditinggalkan Arsene Wenger. Setelah datang menggantikan posisi Wenger pada musim 2018/19, Arsenal tidak mendapatkan peningkatan yang signifikan, dari segi hasil yang diraih sampai posisi yang mereka tempati pada akhir musim tersebut.

Arsenal juga mendapatkan kegagalan untuk meraih gelar juara Liga Europa pada musim 2018/19. Kekalahan 1-4 dari Chelsea di Azerbaijan membuat mereka tidak dapat mengikuti Liga Champions musim ini. Kegagalan tersebut memberikan dampak finansial yang signifikan terhadap tim yang bermarkas di Emirates Stadium tersebut.

Selain masalah hasil yang diraih, skema permainan yang diterapkan oleh Emery juga sering mengundang kritik. Kali ini, kritik disampaikan oleh Henrikh Mkhitaryan, pemain yang dipinjamkan Arsenal ke AS Roma pada bursa transfer musim panas 2019. Mkhitaryan menganggap bahwa gaya permainan Emery menghalangi pemain-pemainnya untuk tampil dengan kebebasan.

“Emery lebih memberikan fokus kepada taktik, jadi peran yang saya tempati di dalam lapangan berubah. Saya ditempatkan sebagai penyerang sayap, tetapi harus ikut membangun tempo permainan dengan gelandang bertahan. Hal itu membuat saya tidak dapat memberikan kontribusi yang banyak dari segi gol maupun assist. Saya ingin bermain dengan kebebasan dan memanfaatkan ruang di daerah lawan, tetapi saya juga harus memenuhi permintaan manajer.”

“Saya tidak dapat menerima banyaknya waktu yang saya habiskan di bangku cadangan. Saya mengetahui kualitas yang saya miliki dan apa yang dapat saya lakukan di dalam lapangan. Saya sudah berusia 30 tahun dan tidak ingin terlalu banyak bermain sebagai cadangan, saya tidak dapat membuang waktu dalam karier saya,” ujar Henrikh Mkhitaryan dalam wawancara yang dikutip dari Goal.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.